Luluh Lantak, Balaroa jadi Kuburan Massal Korban Bencana Alam Palu
By Indra J Mae - October 06, 2018
Ribuan orang korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala yang masih tertimbun dan sulit untuk ditemukan.
Salah satu lokasi yang sulit dievakuasi adalah di Perumnas Balaroa. Tanah yang amblas jika dibebani menyulitkan alat berat bergerak.
Kondisi medan yang berat di Balaroa membuat tim evakuasi menghentikan pencarian korban. Pemerintah setempat memutuskan kawasan perumnas Balaroa menjadi lokasi kuburan massal dengan status monumen.
Foto : Melda Grace
Gempa pertama kali mengguncang Donggala pukul 14.00 WIB. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6 dengan kedalaman 10 km.
Gempa awal itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia, 10 orang luka, dan puluhan rumah rusak di Kecamatan Singaraja, Kabupaten Donggala.
Setelah itu, gempa kembali terjadi pukul 17.02 WIB dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu magnitudo 7,4 dengan kedalaman yang sama, 10 km di jalur sesar Palu Koro.
Gempa sesar ini adalah awal terjadinya tsunami.
Foto : Muhammad Tasriful Hidayat/ Ruskiansyah Gapari
Foto tambak dalam artikel ini, menampakkan salah satu bidang tambak yang berbeda dengan tambak sekelilingnya. Tampak permukaan airnya kelihatan hijau kebiruan dengan penyebaran lumut yang merata. Bagi para pelaku tambak, kondisi itu jelas menandakan adanya pertumbukan plankton yang subur sebagai pakan alami tambak yang sehat.
Penampakan tambak yang ada di wilayah Bontote’ne kabupaten Pangkep ini sudah melalui perlakuan khusus dengan merevitalisasi kandungan mineral tanah dengan metode alami tanpa penggunaan pupuk berbahan kimia. Efeknya tentu saja positif menjamin budidaya tambak bisa menghasilkan produksi bebas bahan kimia yang berkualitas tinggi.
Sumber foto : Yayasan Untuk Indonesia Sehat
FOTO : PENUMPANG MENYELAMATKAN DIRI DARI KAPAL TENGGELAM DI SELAYAR
By Indra J Mae - July 04, 2018