Gunung Lompobattang merupakan bagian pegunungan Bawakaraeng dengan ketinggian sekitar 2868 mdpl. Gunung Lompobattang memiliki pesona alam yang sangat mempesona. Jalur utama menuju ke gunung Lompobattang adalah melalui Desa Malakaji, salah satu desa penghasil palawija yang cukup produktif di Sulawesi Selatan. Jalur lain yang dapat dilalui yaitu jalur yang melewati Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Jeneponto. Desa terakhir yang berada di lerengnya adalah dusun Lembang Bu'ne.
Suhu udara pegunungan Lompobattang antara 12 - 20 derajat celsius. Jalur pendakian bagi petualang relatif aman dan bisa dilalui dengan perjalanan santai.
Pemandangan pegunungannya mempesona dan pada ketinggian tertentu, pengunjung bisa menikmati suasana senja yang eksotik dengan leluasa.
Jalur kereta api Sulawesi Selatan yang dimulai dari Kabupaten Barru sudah terpasang rel sepanjang 16 kilometer. Sementara 31 kilometer masih berupa badan jalan. Tahun 2018 ditargetkan mencapai 47 km. Tahun 2019 jadi 107 km.
Pembangunan jalur kereta api tersebut nantinya akan terhubung dengan Pelabuhan Garongkong di Barru. Namun untuk tahap awal pemerintah akan menyelesaikan sepanjang 47 km yang ditarget selesai akhir 2018.
Pemerintah rencananya akan mengundang investor dari dalam maupun luar negeri utk menggarap sisa jalur melalui sistem tender.
Fasilitas kereta utk sementara diawali sebagai angkutan logistik untuk memediasi tiga pabrik semen di Sulsel antara lain Bosowa, Fajar, dan Conch. Angkutan logistik ini bisa mendatangkan pendapatan awal utk pengembangan selanjutnya.
Destinasi wisata baru yang terletak di Kelurahan Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa ini baru saja diresmikan langsung oleh pemda Gowa, dengan melibatkan seluruh unsur muspida kabupaten Gowa. Ormas dan para pencinta alam berbagai daerah di Sulsel.
Puncak Tinambung Bissoloro ini ada pada ketinggian sekitar 1500 mdpl dan berjarak sekitar 30 kilometer dari kota Sungguminasa Gowa. Pemandangan alamnya indah dan eksotik, dengan hawa sejuk. Selain keindahan itu, Bissoloro menyuguhkan pemandangan hutan pinus yang rimbun dan asri.
Suasana dan pemandangan matahari terbenam dari Bissoloro jelas terpampang indah mewarnai lereng gunung sejauh mata memandang. Dari puncak tinambung ini, pengunjung dapat melihat empat kabupaten Kota selaligus. Yakni Jeneponto, Takalar, Sungguminasa (ibu kota Gowa) dan Makassar.
Sebelumnya, desa kecil Bissoloro ini tidak dikenal sama sekali ketika sebuah komunitas masuk pada tahun 2016 untuk menggelar sebuah even musik yang dikenal dengan nama Musik Hutan. Pada akhirnya, even musik tersebut sukses mempromosikan desa Bissoloro hingga mengundang respon pemda Gowa utk menjadikannya sebagai destinasi wisata baru.
Pasca digelarnya Musik Hutan tahun 2017, pemda Gowa, membenahi jalan dan infrastruktur yg standar utk memenuhi kebutuhan pengunjung. Selain pembenahan infrastruktur, pemda Gowa juga meningkatkan pelestarian lingkungan kawasan tersebut. Terbangunnya sarana jalan yg memadai utk mendukung desa Bissoloro ini sebagai objek wisata, merupakan kontribusi besar yang bisa menunjang aktifitas kehidupan ekonomi warga desa setempat.