Perburuan penyu di perairan Sulawesi Barat yang semakin marak telah mengancam kelangsungan hidup habitat dan populasi satwa langka penyu. Selain kurangnya kesadaran pengawasan lingkungan oleh pemerintah setempat, minimnya anggaran operasional untuk menjaga secara intensif perairan di Polman menjadikan seluruh kawasan laut tidak bisa diawasi dengan baik oleh aparat keamanan laut. Sedangkan para pemburu penyu kini sudah berdatangan dari berbagai daerah. Salah satunya yang pernah digagalkan adalah kelompok nelayan dari Takalar Sulawesi Selatan yang telah berburu ratusan penyu di kawasan perairan Sulawesi Barat.

Polres Polman telah melakukan identifikasi ulang terhadap jumlah penyu hijau yang masih bertahan di perairan Polewali,  sebelumnya ditaksir masih terdapat sekitar 1.000 ekor penyu di perairannya.

Umumnya daerah perburuan penyu terletak di kawasan perairan yang terpencil sehingga sulit untuk dijangkau, apalagi sarana dan prasarana pengawasan yang kurang memadai. Di samping itu tingginya harga jual penyu mendorong berbagai pihak untuk menangkap dan memperdagangkan penyu di berbagai daerah. Tujuan di balik perdagangan penyu, antara lain dimanfaatkan dagingnya untuk konsumsi, karapasnya untuk dijadikan berbagai jenis suvenir dan lemaknya untuk bahan kosmetik.