Promosi Potensi Daerah, eh..Gambarnya Foto Pejabat

By Indra J Mae - March 02, 2015

Seorang teman baru pulang dari negeri tetangga, Singapura setelah satu tahun menetap disana menggarap sebuah proyek investasi. Ada cerita konyol yang dibawanya pulang menyangkut promosi potensi daerah Sulawesi Selatan di sana. Sebuah cerita menyangkut trend pencitraan kalangan pejabat yang sedang menjamur di negeri kita. Dengan rasa penasaran, saya pun menyiapkan diri menyimak dengan seksama.
Begini ceritanya :
Ketika menyusuri trotoar jalan utama di Farrel Road saat pulang dari kantornya, tanpa sengaja matanya menangkap sebuah tulisan “South Sulawesi” di sebuah taksi umum yang melintas didepannya. Tulisan itu tentu saja menarik perhatiannya karena selama ini jarang sekali melihat sesuatu mengenai Indonesia sejak menetap di Singapura. Berniat mengejar taksi itu untuk mencari tahu,  dia mendapati sebuah taksi dengan gambar yang sejenis nampak parkir didepan sebuah toko.
Penuh antusias, dia pun mengamati gambar di taksi itu. Sedikit bingung dia mencerna desainnya berisikan tulisan “South Sulawesi” dengan gambar wajah pejabatnya. Entah pesan apa yang akan disampaikan oleh gambar tersebut dimana hanya  semata-mata hanya melihat gambar wajah pejabat itu. Rasa yang pada awalnya kagum spontan berganti dengan rasa aneh dan bingung. Pertanyaan pertama yang muncul dibenaknya yaitu ada urusan apa orang-orang di Singapura ini melihat wajah pejabat itu? akhirnya dia menarik kesimpulan bahwa gambar ini adalah model pencitraan yang berlebihan. Menurutnya ini adalah konsep sosialisasi yang jelas tidak efektif dan bernuansa politis. Gambar yang ditujukan untuk promosi potensi Sumber Daya Alam dan Pariwisata malah didominasi wajah pejabat. Kalau dinalar dengan logika, sebenarnya apa yang mau dipromosikan? potensi daerahnya atau muka pejabatnya?
Mendengar cerita teman saya itu, saya pun memaklumi bahwa selama ini betapa konyolnya selera dari konsep manajemen promosi daerah yang selama ini dilakukan. Disisi lain, kita harus mengapresiasi usaha pemerintah propinsi memperkenalkan Sulawesi Selatan dinegeri orang namun dalam kacamata tehnis, pola tersebut malah mencerminkan kreatifitas yang miskin ide. Kata temanku, sama sekali tidak elegan, tidak berestetika dan tidak edukatif.
Pemerintah propinsi Sulsel bisa saja menyatakan bahwa hal itu adalah sebuah bentuk terobosan baru dalam perencanaan promosinya dan terbukti mampu menjaring investor. Tentu saja..! Sulawesi Selatan sudah lama dikenal merupakan wilayah pengembangan yang menggiurkan di Indonesia Timur, bisa dibilang tanpa embel-embel desain “Non Proporsi” itu pun, para investor tetap saja punya  cara untuk masuk. Bukankah mereka hanya mencari keuntungan?
Cerita menjadi ironis yaitu Sulsel telah memperkenalkan diri kepada dunia luar dengan cara yang tidak elegan (kampungan), promosi diri dengan modal kreatifitas yang pas-pasan. Polanya jelas tidak mendidik lantaran wajah pejabat itu sungguh dipaksa-paksakan masuk kedalam pola desain yang notabene ditujukan untuk mempromosikan potensi daerahnya.
Mau lihat contoh? tidak usah jauh-jauh, amati perkembangan kemasan promosi pariwisata di malaysia. Desain promosi mereka begitu enerjik, full kreasi, sederhana dan elegan tanpa gambar wajah pejabat yang membosankan... Sama sekali tidak ada gambar foto pejabatnya. Lihat sendiri...

  • Share:

You Might Also Like

0 comments