Jika Indonesia Menggempur Malaysia

By Indra J Mae - March 02, 2015

Secara logis, mungkin saja..! Populasi rakyat Indonesia jauh lebih banyak. Jadi, menguasai Malaysia Timur tidak akan terlalu susah. Apalagi faktor militansi rakyat Indonesia lebih tinggi, karena sudah biasa hidup dalam kesusahan dan kegetiran. Akan timbul banyak korban, namun Indonesia tetap unggul. Itu adalah hasil analisa yang sekilas saja. Sayangnya, siang-siang Indonesia sudah bisa diperkirakan tidak akan mampu mengalahkan Malaysia.  Sekedar menyerang mungkin saja bisa.
beberapa alasan mengapa Indonesia tidak akan mampu menang melawan Malaysia meskipun mampu menyerang duluan. Antara lain :
Pertama, Malaysia adalah anggota negara persemakmuran. Kalau Malaysia diserang maka seluruh anggota persemakmuran akan turut membantu Malaysia. Indonesia akan menghadapi tiga front paling tidak. Di utara ada Singapura dan Brunei. Di selatan ada Australia dan Selandia Baru. Kita belum lagi bicara tentang India yang dapat menyerang dari barat. Singapura walaupun kecil punya armada militer yang bagus (F 16 dan F15), Brunei (idem plus tank Inggris), Australia (F 16, 15, 117 A, Blackhawk, tank dan kapal perang), India (idem plus kapal induk). Mampukan TNI menandinginya? Mustahil.
Kedua, Indonesia tidak mengenal betul wilayah Malaysia. Intelejen Indonesia memang terkenal sekali di tahun 80′an. Sekarang? Siapkah BIN untuk memasok keterangan intelejen yang dapat mendukung operasi militer di Malaysia? Siapkah BIN memberikan keterangan intelejen guna menghadapi kekuatan lima negara? Perang bukan cuma soal armada militer tapi juga intelejen. Israel menang perang enam hari bukan karena peralatan militer yang lebih baik tapi karena dukungan intelejen yang sempurna.
Ketiga, peralatan militer Indonesia sampai saat ini tidak mengalami peremajaan yang sudah tentu tidak akan sanggup menghadapi kekuatan militer dari Singapura, Brunei, Australia, dan India. Kapal selam kita sudah dibesi tuakan, sekarang bahkan jadi pajangan. Skuadron pesawat tempur kita kalah jumlah. Tank-tank sudah tua. Pesawat Hercules kita bahkan lebih tua dan lebih kecil daripada milik Australia. Sudah begitu, armada laut cuma terdiri dari kapal perang sedangkan India sudah punya kapal induk dan kapal selam. Perawatan peralatan militer saja sudah sulit lantaran terbatasnya anggaran militer.
Keempat, logistik militer Indonesia juga sangat diragukan. Pergi berperang adalah satu hal, pasokan peralatan pendukung perang adalah hal lain. Apakah tentara Indonesia punya amunisi yang cukup untuk berperang minimal tiga bulan ke depan. Jangan tentara dikerahkan ke medan perang tapi logistiknya cuma tiga hari. Itu sama saja menjadikan tentara sebagai tumbal. Pesawat tempur, tank, dan kapal perang dikerahkan untuk kemudian dihancurkan oleh musuh dengan mudah. Apa gunanya? Bicara logistik bukan cuma soal peluru tapi juga obat-obatan, bahan bakar, suku cadang perbaikan, dan lain-lain.
KONDISI NEGARA Indonesia saat ini padat dengan kasus KORUPSI yang terparah di DUNIA, Penyelewengan dan Eksploitasi kepentingan, Krisis kepercayaan rakyat terhadap pemerintah, KRISIS ENERGI yang sangat memprihatinkan, Konstalasi Politik yang rapuh, Perkembangan Ekonomi yang kembang kempis, PENGHEMATAN dan berbagai macam bentuk kerapuhan nyata dalam sendi bangsa yang seperti kita rasakan saat ini. Apakah kita mampu berperang dengan realitas yang terjadi seperti itu..??? apalagi memberi makan Prajuritnya saja masih menggunakan dana hasil hutang ke luar negeri…!!! bisa saja, dana yang akan dikucurkan untuk perang malah di KORUPSI juga..
Jadi, berdasarkan hal  di atas, dalam logika perhitungan kekuatan MILITER jelas sekali bila Indonesia tidak akan mampu menang dalam perang dengan Malaysia. Kita harus sadar bahwa TNI tidak memiliki modal yang mencukupi untuk memulai dan mengakhiri perang. Kita juga harus memperkirakan bahwa Indonesia akan menghadapi kekuatan yang lebih besar daripada yang terlihat. Malaysia tidak mungkin memprovokasi kalau tidak mendapat jaminan akan adanya dukungan dari pihak lain. Karena itu, pihak yang berada di balik tingkah laku Malaysia ini yang HARUS DICERMATI. Pihak tersebut adalah BIANG KEROK yang sesungguhnya. Malaysia sadar tidak akan bisa menang berperang dengan Indonesia. Tapi, mereka berani bikin “ulah” karena mendapat jaminan akan dukungan dari pihak lain. Dalam situasi ini. sikap pemerintah yang tetap berkepala dingin adalah yang terbaik. Tunggu sampai Malaysia menjual baru kita beli. Cara seperti ini akan memberikan alasan baik bagi Indonesia untuk melakukan aksi militer. Yang berkoar-koar agar pemerintah mengambil tindakan tegas untuk menyerang Malaysia dan Orang-orang yang mengkampanyekan aksi ganyang Malaysia sepertinya patut diwaspadai. Kemungkinan jenis makhluk inilah yang dibayar untuk semakin menjerumuskan bangsa kedalam jurang masalah dengan tingkat kerusakan PARAH TOTAL.
BERPERANG gerilya ala Bambu Runcing dimana Indonesia adalah pakarnya malah akan menjadi bulan-bulanan target senjata-senjata mutakhir sekutu Malaysia yang semuanya bisa dikendalikan melalui system satelit. Kekerasan konfrontasi sudah pasti akan menambah keprihatinan bangsa Indonesia yang saat ini dalam kondisi konstalasi RAPUH disemua aspek vitalnya. namun apabila Indonesia melakukan tekanan-tekanan diplomatik dan memutuskan hubungan kebijakan politik luar negerinya dengan pemerintahan Malaysia, maka kerugian besar akan dialami Malaysia. kerugian yang paling nyata adalah hilangnya pangsa pasar yang paling besar di dunia dan sudah bisa dipastikan, tak akan ada satupun negara sekutunya yang bisa membantu dalam konteks permasalahan ekonomi seperti ini. Bagaimana pak Presiden..? BERANI..???

  • Share:

You Might Also Like

0 comments