Program sosial ini adalah program pemerintah daerah kota Makassar sejak tahun 2014 yaitu menghijaukan lorong perkotaan dengan sistem tanam alternatif, Hidroponik. Program yang disebut Longgar (lorong garden) ini adalah memanfaatkan lorong menjadi lebih produktif untuk menciptakan lingkungan hijau dan bersih. jenis tanaman yang dikembangkan adalah berbagai tanaman seperti sayur, tomat, cabai, dan lain lain dengan melibatkan langsung masyarakat.
Kadis DKP3 Makassar, Abd. Rahman Bando, melakukan pemantauan praktek Lorong Hijau di kawasan Kassi-kassi Makassar |
Dinas Kelautan, Peternakan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Kota Makassar adalah instansi yang didaulat untuk merealisasikan program andalan kota Makassar ini. Sejak diluncurkan, sudah ada 42 lorong di tiap kecamatan Kota Makassar yang berhasil dihijaukan. Lorong hijau ini tak hanya ditanami bunga namun berbagai sayur-sayuran yang diharap bisa memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat.
Instansi DKP3 yang menyalurkan bibit serta sosialisasi di seluruh penjuru kota Makassar dan melakukan pemantauan secara kontiniu.
Dalam setahun, instansi ini cukup sukses mengimplementasikan konsep lingkungan hijau ini, bahkan beberapa lorong mampu menghasilkan produksi tanaman dengan hasil yang memuaskan. Jenis tanaman sayur-sayuran tumbuh subur bahkan lebih hijau dibanding menggunakan lahan konvensional. Pengembangan sistem tanam dalam program Longgar di Kota Makassar menjadi program jangka panjang dan terus menerus disosialisasikan di seluruh lapisan masyarakat.
Hidroponik merupakan sistem budidaya menanam yang memanfaatkan air tanpa harus lahan yang luas. Sistem tanam ini menggunakan tanah dengan konsentrasi pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
0 comments