Foto : Limbah Industri Morowali sudah di ambang kritis

By Indra J Mae - May 09, 2018


DUA puluh empat Juli 2010, merupakan hari penuh mimpi buruk bagi desa-desa di Morowali seperti Baho Makmur dan Peukerea dan Fatufia. Sawah-sawah, kebun, ternak sapi maupun kambing, sampai rumah, terendam. Banjir mencapai 1,5 meter menggenangi desa-desa di Kecamatan Bohodopi Selatan, Morowali ini. Sawah gagal panen, mesin pompa air manual dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) yang baru dipasangpun rusak.
Warga kesal. Sebab, sejak dulu daerah mereka tak pernah mengalami banjir. Baru kali ini setelah tambang Bintang Mineral beroperasi. Selain bahaya banjir, hampir semua sungai sudah berwarna coklat kekuningan pertanda kontaminasi limbah yang berat.
Di Morowali, tidak hanya Bintang Delapan yang menggerumuti area kontrak karya Vale, total ada 43 izin pertambangan besar dikeluarkan sang bupati, Anwar Hafid. Beberapa perusahaan lain sudah pra konstruksi antara lain, Sulawesi Resources, dan PAN China. Wilayah Morowali yang kecil ini sudah diselimuti limbah terutama sungai-sungainya.






Sumber : Mongabay

  • Share:

You Might Also Like

0 comments