Pesta Ritual Gantarangkeke, Bantaeng

By Indra J Mae - March 02, 2015





Ritual pesta adat warga Kecamatan Gantarangkeke, Kecamatan Bantaeng, atau yang disebut Pa'jujukang ini merupakan agenda tahunan setiap pertengahan Bulan Sya'ban, menyambut bulan Suci Ramadan.

Setiap tahun pesta ritual ini dihelat, ribuan warga berdatangan dari berbagai penjuru Bantaeng bahkan dari seluruh nusantara. Pesta adat yang dipusatkan di Desa Dampang, Kecamatan Gantarangkeke tersebut adalah warisan dari budaya Makassar kuno. Gantarankeke dikenal sebagai tanah Toa (tanah tua/leluhur) bagi suku makassar. Di wilayah ini dulunya dijadikan sebagai tempat bertemunya para pemimpin dan tokoh adat dari empat penjuru angin untuk saling menjaga hubungan dengan mengadakan pesta. Itulah mengapa di Gantarangkeke ini masih tersimpan pusaka-pusaka tertua yang masih tersimpan dengan baik.

Ritual ini lestari dan terus dilaksanakan hingga muncul gerakan Darul Islam Tentara Islam Indonesia (DI TII) pimpinan Kahar Muzakkar yang kebetulan masuk ke pedalaman Bantaeng, termasuk ke wilayah Gantarang Keke. Sejak DI TII berada di pedalaman dan menguasai kehidupan masyarakatnya, tradisi Pa'jukukang dan tradisi Gantarang Keke dilarang. Beberapa gaukang atau pusaka-pusaka peninggalan yang digunakan dalam ritual Pa'jukukang dihancurkan. Para tetua adat serta yang biasa melaksanakan ritual ini terpaksa bersembunyi agar tidak terbunuh. Ritual ini kemudian kembali dilaksanakan ketika DI TII berhasil ditumpas.

Ketika Islam telah dipeluk secara mayoritas oleh masyarakat Bantaeng, beberapa teknis pelaksanaannya mengalami perubahan dan disesuaikan antara lain permainan judi dan ballo' (minuman keras) tidak lagi diadakan dalam pesta Pa'jukukang ini. Selain itu, adu manusia hingga mati juga ditiadakan lama sebelumnya diganti dengan adu ayam. Semua bentuk-bentuk kemeriahan yang tidak bertentangan dengan ajarah pokok Islam seperti seni rakyat assempa' dan a'lanja' (adu kekuatan kaki untuk laki-laki dan anak-anak), tari-tari daerah, bahkan qasidah di jadikan sebagai prioritas acara.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments